Imitasi, anak tangga pertama Inovasi


Sudah umum jika imitasi sering dikonotasikan negatif. Produk-produk diluar brand besar, seringkali mendapat julukan imitasi, tiruan. Benarkan imitasi selalu berkualitas buruk?. Jangan terlalu cepat memvonis demikian.

Barangkali dimata user dan buyer, konotasi atas “imitasi” itu negatif seperti masuk akal. Namun jika dilihat secara menyeluruh selalu ada value penyeimbang yang membuat user/pembeli memilih produk imitasi, seperti harga yang lebih murah dari pembanding, kesesuaian dengan situasi, atau hal lainnya yang lebih menarik.

Dari sudut pandang pengembang produk, imitasi adalah proses adaptasi dari apa yang telah ada sebelumnya, baik dalam hal design, penggunaan material, fungsional, metoda, dan lainnya. Dari kaca mata pengembang, proses imitasi boleh jadi merupakan langkah yang paling masuk akal untuk masuk ke area permainan pasar. Bukankan produk-produk hebat yang kita kenal saat ini bukanlah temuan pertama?, melainkan adaptasi dan modifikasi dari yang ada?. Sebut saja iPod bukanlah player music portable pertama, facebook bukan medsos pertama, google bukan mesin pencari pertama, namun mereka akhirnya menjadi unggul melampaui pendahulunya. Tahukan Anda bahwa penemu pertama telepon bukan Graham Bell?, tapi kita terlanjur mengenalnya demikian, dan Thomas Edison bukanlah orang pertama yang mengeksplorasi bola pijar.

Rasionalisasi dari hal-hal tersebut adalah bahwa lebih sulit dan lebih beresiko membawa produk yang sama sekali baru ke big market. Dan jika kesempatan itu ada, akan segera ada pesaing yang terjun bersaing dengan Anda, dan masalahnya tidak ada jaminan bahwa Anda sebagai yang pertama yang akan menang.

Pelajaran yang dapat kita petik adalah untuk menjadi unggul, produk Anda tidak harus merupakan hasil inovasi pertama yang sangat unik. Namun produk yang tepat, waktu launching yang tepat, dengan strategi yang tepat, lebih dapat menjelaskan tentang kesuksesan sebuah inovasi. Jadi, jika imitasi memang masuk akal untuk dilakukan, kenapa tidak?. Maksud saya, tentu imitasi dengan nilai tambah yang jelas dibutuhkan customer.

Jika Anda ingin memulai proyek pengembangan produk, saran saya mulailah inovasi dengan i kecil,jangan langsung berfikir dan melangkah ke I besar.

Contoh-contoh inovasi kecil yang meraih sukses besar dapat Anda baca di lingk ini…


Leave a Reply