EI Zone adalah :

Kesadaran bahwa edukasi (pendidikan tinggi) haruslah bermuara pada inovasi

Gairah yang terus mendorong penerapan hasil pendidikanan menjadi inovasi Gerakan

Gerakan penyebaran virus inovasi di dunia pendidikan

Ruang dimana Anda dan saya berkolaborasi untuk mewujudkan itu semua

Saya lahir di Tuban, Jawa Timur. Menjadi dosen di Fakultas Teknik Elektro, Telkom University sejak 1998 (d.h. STT Telkom). Mengajar Mata Kuliah (S1) Pengolahan sinyal Digital, Signal &System, dan (S2) Information Theory & Coding.

Sejak awal memiliki ketertarikan yang besar dalam dunia riset dan entrepreuneurship.
Beberapa research funding dari Dikti, Kementirtek, Mitsubishi Research Institute Japan (MRI), dan berbagai institusi telah membantu aktifitas riset saya. Tahun 2008, mendaftarkan paten yang pertama, lalu beberapa paten berikutnya.

Ketertarikan dalam dunia entrepreunership telah mengantarkan saya untuk membangun bisnis mandiri sejak mahasiswa. Menggagas dan membangun eCamp– unit Inkubator Bisnis Teknologi di kampus ITTelkom, menggagas IYES-ITTelkom Young Entrepreneur Society.

Menyadari bahwa rendahnya aktifitas komersialisasi teknologi dan hasil riset, juga ekosistem inovasi yang belum kondusif, bersama teman-teman di ITTelkom menggagas Bandung Techno Park (dengan melebur fungsi UPT TIK, Pusat Desain Telematika dan eCamp), sebuah institusi intermediasi yang akan menjadi jembatan bagi kampus untuk bersinergi dengan sektor bisnis, industri, pemerintah, dan komunitas. Dalam naungan Bandung Techno Park, eCamp bertransformasi menjadi StartupCorner, inkubator bisnis bidang ICT.

Sekarang, selain GM Business Innovation di BTP, kegiatan startup empowering menjadi rutinitas saya. Memberikan program coaching dan traning di BTP, tenaga ahli Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) Kopertis IV, program-program pembinaan startup di Disperindag Jabar, Kemetrian Perindustrian, Kementrian KUKM, Kementrian Ristek, Kemenpora, dan beberpa inkubator di daerah, seperti Kota Palu, Makasar, dll.

Moto kehidupan saya :
“hidup adalah proses belajar untuk menginternalisasikan (membatinkan) kesadaran, menumbuh-kembangkan dan mengkontribusikannya kepada sesama”.